Malam ini, tepat pukul 23:23 aku akan menuliskan beberapa kalimat dan paragraf tentang dia.
Dia, yang satu tahun lalu membuat aku tersenyum tanpa sebab.
Dia, yang selama beberapa bulan membuat aku merasakan indahnya sebuah perasaan sayang.
Dia, yang satu tahun lalu untuk pertama kalinya 'menyadari' keberadaanku.
Dia, yang selama beberapa bulan merubah duniaku.
Dia, yang merubah cara pandangku akan adanya malaikat baik hati di dunia ini.
Dia, yang tiba-tiba saja masuk dikehidupanku.
Dia, yang dengan tiba-tiba tidak memilihku yang selalu siap sedia untuknya.
Iya, itu semua adalah dia.
Tepat satu tahun yang lalu aku baru saja jatuh cinta pada seseorang yang sangat logis. Maksud logis disini adalah dia hampir memenuhi semua kriteria pria idamanku.
Iya, dia berkualitas. Tapi bukan itu intinya.
Ini adalah titik dimana semua kualitas itu tidak lagi berarti ketika dia tidak memiliki satu-satunya aset yang paling esensial--- mencintai aku.
Aku hanya ingin bilang, aku tidak mau tenggelam dalam rasa cinta yang salah. Tidak mau tenggelam dalam imagi tanpa ujung tentang kemungkinan-kemungkinan yang mungkin akan terjadi.
Aku punya kehidupan. Dia punya kehidupan.
Mungkin satu tahun yang lalu aku akan berkata dengan lantang, bahwa dia mengambil keputusan yang salah dengan tidak memilihku. Bahwa dia bodoh menyia-nyiakan cinta yang semenakjubkan yang kumiliki. Tapi, siapa lah aku untuknya? Nothing.
Lalu akhirnya aku sadar, bahwa itu semua bukan kebahagiaan.
Aku belajar merelakan dia. Tidak sekedar merelakan, namun juga sadar bahwa mungkin dia akan lebih baik jika tidak memilihku.
Berbulan-bulan aku berperang dengan ego ku sendiri. Menyangkal dan bersikeras bahwa dia adalah yang terbaik.
Namun aku harus mengalah. Dia membuat puzzle ku berantakan, dia tidak mampu mengapresiasikan aku sebagaimana aku mengapresiasikan dia.
Iya, aku merelakan dia bahagia bersama pilihannya. Iya, aku bohong kalau aku telah ikhlas dan rela seratus persen. Namun, aku terus berdoa agar Tuhan menganugrahkan keikhlas itu.
It's funny when how someone who was just a stranger one year ago, can mean so much to me. It's terrible that someone who meant so much to me one year ago, can be just a stranger now. It's amazing what a year can do.
"Thanks, for giving me such a great story, Now I'm blessed w were not ended up toghether. Because if we we're still together, aku ngga bakal bertemu dengannya :)"
Hanny Anggara
No comments:
Post a Comment