Random fact's abt me

My photo
BSD, Indonesia
1. I'm already followed Allah since in my mother's belly / 2. I can joke and laugh in every case, but I would seriously if in many ways / 3. I was a little stubborn / 4. a good listener / 5. I'm very bad at starting conversations with others / 6. I dunno how to be evil to others / 7. I'm late most of the time / 8. I really love God, my parents, my brother, my family, my friends, blue, and someone who I loved in the future / 9. in some situations, I'm not using a plan / 10. I love the sunset, romantic dinner, go to the beach with the person I loved.

Friday, November 25, 2011

Comfortluxe




ISIS is an Indonesian label founded by Andrea Risjad and designed by Amot Syamsuri Muda. Their creation is all about balancing comfort and luxe, like metallic dress with soft leather skirt, for instance. Celebrating an exuberant spirit for life and all things beautiful, especially with their philosophy, “be yourself”.

xoxo,
Hanny Anggara

It’s not about the empty eyes


Thursday, November 24, 2011

Pernahkah kau dengar cerita ini?

Ini cerita tentang seorang gadis yang berteman dengan ketakutan disetiap ceritanya. Kudengar cerita ini hasil dari menguping pembicaraannya dengan seorang teman. Ini merupakan sedikit dari rahasianya. Tapi, biar kuceritakan padamu sedikit yang kudengar.


Disclaimer: Plot mungkin agak kacau, ini karena ada seorang gadis di sampingku yang kerap menggelitiki nadi sampai aku tak bisa konsentrasi. Kadang ia membisiki sesuatu tepat setelah dua atau tiga kalimat diketik. Ini benar-benar distraksi.
---
 
"Tak apa, sekarang aku memiliki peran baru. Aku mengagumi nya sejak dulu, dan aku adalah si gadis nakal yang berusaha menyenangkan dia, si malaikat baik hati. Aku memiliki perasaan. Biar saja kau anggap ini gila. Aku senang. Ini memang gila. Tapi aku menyukainya. Jadi, mungkin tak apa-apa."

Kulihat ia tersenyum dari balik poninya yang menutupi mata kirinya. Lalu ia menyibaknya dan mulai duduk sambil menggoyang-goyangkan kaki.

"Tapi kau jangan bilang siapa-siapa. Karena dia adalah laki-laki yang aku anggap paling berpengaruh dalam setiap perubahan moodku. Senyum manisnya menjilat seluruh kota dengan wajah semanis kucing kecil. Tak hanya manis, ketika awan berubah gelap, si malaikat baik hati ini selalu saja membuatku takut akan kenyataan selanjutnya. Aku takut kalau aku mengganggunya. Bahkan terkadang aku benci saat kami pertama kali bertemu dan menghabiskan waktu berbincang semalaman. Aku selalu saja sangat merindukan saat-saat seperti itu. Kau tahu apa rasanya bisa dekat dengan laki-laki yang kau suka selama beberapa jam? Huh, tapi aku benci sebuah pengharapan. Ah, aku ini adalah seorang gadis yang sangat payah."

ia menundukkan kepalanya. Nada bicaranya mulai samar, hampir seperti orang sedang menangis. Ia kadang melihat ke langit-langit dan menatap temannya kembali. Untungnya ia tak menyadari keberadaanku.

"Panggung tertata. Make up siap. Kostum tepat. Lampu menyala. Drama mulai. Ekspresi, kata. Tangis, tawa. Tarian, nyanyian. Seruan, pujian. Drama selesai. Lampu panggung dimatikan. Make up dibersihkan. Kostum kembali ke lemari. Aku berdiri. Di sudut sendiri. Lelah menghampiri.  Aku benci panggung. Aku benci drama. Aku benci make up. Aku benci kostum. Aku benci. Biar panggung itu kurusak, kostum itu kukoyak. Make up itu kubuang. Drama ini mengekang! Aku benci! Gelapkan panggung. Matikan lampu tribun. Usir semua penonton. Kembalikan tiket mereka. Aku cuma ingin gelap. Semua! Hentikan musik dan tarian. Canda dan nyanyian. Tutup gedung teater. Kunci semua pintu. Dan pergi! Pergi kalian semua! Aku ingin tertawa, yang bukan drama. Aku ingin menangis, yang bukan pura-pura. Aku ingin keberanian, yang bukan drama. Aku ingin aku. Tanpa penutup muka. Tanpa make up. Tanpa topeng. Tanpa kostum. Tanpa panggung. Tanpa sorotan lampu. 
Lelah, kau tahu?"


Ah, sebentar! Aku harus meladeni gadis di sampingku dulu. Ia sungguh mengganggu. Akan kulanjutkan sebentar lagi.


Sunday, November 20, 2011


“Suatu hari nanti, aku ingin hidup bersamamu; di suatu kota kecil, di sebuah senja abadi. Merajut cinta dan rindu, tiada putus lagi.” -- anon


Friday, November 18, 2011

#GakBeraniMentionUnited - Kenapa Harus Tidak Berani Mention?



#GakBeraniMentionUnited – Kenapa Harus Tidak Berani Mention?

 Segi percintaan di Twitter. Menarik, penuh intrik, dan sesungguhnya sebelumnya aku tidak pernah membayangkan bahwa akan menyukai seseorang yang aku temui di dunia maya. Tidak setelah aku berjanji pada diri sendiri bahwa dunia maya adalah hanya tempat sampah untuk ide-ide liar yang berlarian di otakku. Bagiku, jodoh tidak semestinya ditemukan di tempat dimana sebagian besar orang memakai topeng, berbentuk kepribadian yang dia ingin tunjukkan kepada dunia yang tidak ingin dia pertunjukkan tentang kehidupannya yang nyata.
Namun, lagi-lagi aku terkecoh dengan kenyataan bahwa tempat sesubur Twitter adalah tempat ditemukannya banyak sekali pria dengan topeng indah, yang mengundang kita untuk mengetahui bahwa kehidupan nyatanya juga indah.
Lebih tepatnya, awal aku mengaguminya tidak melalui Twitter, tetapi Twitter lah yang membuat kita saling mengenal.
Dan begitulah, aku menemukannya.
Tapi ini tidaklah mudah. Sekalipun aku tidak pernah menyatakan atau membiarkannya tahu apa yang kurasakan. Kubiarkan saja perasaan ini dirasakan sendirian. Dan aku punya alasannya.
Pernahkah kamu tahu, di Twitter ada peraturan tak tertulis. Apabila dirayu di timeline, apalagi di mention, maka rayuan itu sebenarnya tidak pernah benar-benar serius. Orang yang kita suka, akan kita dekati melalui Direct Message, untuk kemudian bertukar nomor telepon, atau PIN BBM lalu dari pembicaraan-pembicaraan rutin basa-basi sehari-hari yang nantinya akan mengarah kepada meet-up dimulai dari meet-up beramai-ramai sampai pada akhirnya meet-up hanya berdua mungkin dari hanya iseng kebetulan sedang lewat kampusnya sekalian makan siang (dan semua orang di dunia tahu bahwa sebetulnya seseorang tersebut berjuang mati-matian menyetir dari kampusnya nun jauh disana, mungkin sengaja mengarang alasan ke dosennya untuk menemui teman dan ijin keluar 30 menit sebelum jam makan siang supaya bisa sampai tepat waktu di kampus sang pujaan hati yang seolah-olah tidak sengaja dilewati kampusnya PAS jam makan siang), hingga nonton atau makan malam romantis berdua.
Okay. Tapi itu bukan alasanku untuk tidak me-mention dia. Dilihat kembali judul dari cerita ini. Aku tidak berani mention dirinya yang kucinta. TIDAK BERANI. Bukan TIDAK MAU in sake of mau merayu secara serius melalui Direct Message dan menyatakan cinta kepadanya.
Percayalah, di dalam hati yang kerdil ini sesungguhnya sangat-sangat iri kepada mereka yang bisa bebas-bebas saja menyatakan perasaan mereka kepada pasangannya di Twitter. Dalam hati ini ingin rasanya memamerkan ukuran perasaanku pada dirinya tidak kalah besarnya dengan yang lain. Percayalah bahwa membiarkan orang-orang tahu tentang perasaanku kepadanya adalah hal yang paling kuinginkan di dunia.
Tapi dia begitu sempurna. Begitu baik. Begitu indah. Sudah berkali-kali kubayangkan dan aku tidak akan sanggup untuk tidak memiliki dia dalam hidupku. Mungkin tidak mengapa bahwa aku tidak memiliki cintanya. Sungguh tak apa. Aku lebih takut kenyataan bahwa apabila cinta ini diwujudkan, dan ditumbuhkan bersama, aku khawatir akan ada yang tersakiti. Dan akan jauh lebih sakit apabila dia yang tersakiti. Atau yang lebih mungkin terjadi, dia akan lari tunggang-langgang saat tahu apa yang sebenarnya aku rasakan terhadapnya. And, that’s horror.
Aku pun tahu, bukan aku satu-satunya wanita yang mengagumi sifat baik dan ketampanan wajahnya. Hanya saja aku berpura-pura tidak tahu bahwa ada wanita yang bisa lebih ‘berani’ untuk mengekspresikan perasaannya.
Aku takut, jika aku lebih mengekspresikan apa yang aku rasakan padanya, dia akan menganggapku sebagai wanita yang agresif, tetapi aku sudah cukup sabar hanya bisa merelakan dan mengamini setiap langkah kehidupan dia bersama yang lain.
Namun pada akhirnya, aku menyerah pada rasa sesak. Aku lelah menahan rindu yang membuncah. Maka untuk 30 hari berikut, (yah aku tak tahu apakah rasa ini tetap ada sampai 30 hari kedepan, tapi rasa-rasanya sih iya), aku akan beranikan diriku untuk bercerita. Tentang cinta, tentang aku, tentang dia yang tidak pernah berani ku mention.

Thursday, November 17, 2011

Ah Perbedaan Ini Lagi....

"Kenapa Allah ciptain kita beda-beda kalo Allah cuma mau disembah kita dengan satu cara?"
"Makanya Allah ciptain cinta, biar yang beda-beda bisa nyatu"


"but U and I cannot love each other,because we're call God by different name"


"Kalo lo enggak bisa nyelesain konflik agama disana, the least u can do, jangan coba bikin konflik baru disini deh"


"Gimana kamu bisa tau kalau aku akan setia sama kamu, kalau Tuhanku sendiri saja aku ingkari"
   "KENAPA TUHAN MENEMUKAN KITA, JIKA CINTA KITA TIDAK BISA BERSATU?"

"KENAPA TUHAN MEMPERTEMUKAN KITA DALAM SATU PERASAAN CINTA, JIKA TUHAN TAU BAHWA KITA TIDAK MUNGKIN BERSAMA?"

"KALAU UJUNGNYA TUHAN INGIN SEMUA NIKAH SERAGAM, BUAT APA IA CIPTAKAN KITA BERANEKARAGAM?"

"ENGGAK NGERTI DEH, KENAPA SIH ORANG MEMBATASI CINTA KARENA PERBEDAAN?"

"SEMUA PEMELUK AGANA SAMA-SAMA MEMUJI TUHAN, MEMBANTU SESAMA, DAN MENGIDAMKAN PERDAMAIAN. ENGGAK ADA PERBEDAAN, TAPI KENAPA DIBUAT BEDA?"

dan mungkin dari semua pertanyaan-pertanyaan itu, ada suatu jawaban;

 "TUHAN SELALU PUNYA RAHASIA DALAM KEHIDUPAN UMATNYA"
 -amin-
 


Wednesday, November 16, 2011

......


"eh lol bahahaa konyooool nih"

itulah ekspresi opening gue pas tau ada yang masih 'ngambek' karena pernah gue stalker-in.
gini yaa, udah pada dewasa kan? jangan childish lah. berfikir realistis saja. what's the point I'm stalking you again?
tmi, I never tried to find know about you too much. I think it is useless for me. you're just a smartass! arbitrarily make your conclusions without seeing reality. Any way are you gonna do, just make you tired of doing the same thing completely useless. You don't need to cover all your face with a jacket when you met me, or do other stupid things. without you tell, I will avoid you. want to lurking me twice more cruel? its okay. well, you just make yourself tired to try to make me uncomfortable with your attitude. capedeeeeh! may God bless you =)

Monday, November 14, 2011

Awkward.

Hi there loves!
beberapa hari ini gue absen nge blog. kenapa? karena.....laptop gue disita si 'ibu maha pengatur'. gara2 kata beliau, gue kebanyakan twitter-an. gak ngaruh sih sebenernya, kalo handphone masih ada di tangan gue. seharusnya beliau nyita handphone gue aja lah supaya gue gak twitter-an :p
so, ini post tester aja, mau pake full bahasa indonesia saja, karena temen gue ada yang protes, "Gar, lo kalo ngeblog pake bahasa indonesia aja lah, gak usah pake inggris2 gitu". begitu kira2 kata temen gue.
ahahaa madame! nih sekarang gua blogging pake full bahasa indonesia nih. puaaass??!! :D
terussss, beberapa hari dan minggu ini gue akan sangat sibuk ngerjain tugas sana sini. minggu ini persentasi fisika, ngumpulin tugas rangkuman kimia, percobaan kimia, dan beserta teman2nya. capek sih, tapi harus ngejar deadline ngerjain tugas sekolah. supaya apa? cuma demi ngeliat ada angka 8 atau lebih di raport gue. 
yaa gue emang blm bisa ngebales jasa orangtua gue yang udah nyekolahin gue dari gue play group sampe sekarang, tapi minimal gue harus bisa buat nyokap bokap meluk gue dan bilang "kami bangga sama kamu, nak". anjirrrr mau nangis gue nulisnya :'
nyesel banget, waktu kelas 10 gue pake buat main2 dan gak manfaatin banget. bayangin (oke gak usah dibayangin), baru ngerasa kemaren gue study tour kelas 10, sekarang gue udah mau goes to campus dan semester satu udah mau selesai aja. gilaa! abis semester satu, semester dua, terus gue kelas 12. cepet bangeeeeeeet. belom dipotong sama libur sana sini (iya2, walaupun sekolah gue pelit libur-_-). terus kakak kelas gue sekarang udah pada sibuk mau daftar kuliah. gue cuma bisa diem aja pas gue ke ruang guru dan gue liat disana banyak kakak kelas yang sibuk ngurusin surat2, gak tau surat apaan. ribet deh.
terus, ngomongin soal "mau kemana sih tujuan hidup lo setelah SMA?".
nah! tujuan gue setelas lulus SMA adalah kuliah. dari gue kecil, gue udah berandai2 jadi dokter. tau kan jawaban setiap anak kecil kalo ditanya, "cita2 kamu mau jadi apa?" pasti kebanyakan anak kecil jawabnya, "aku mau jadi dokter, bu!" lol tapi gue baru sadar setelah gue kelas 5 sd kalo gue takut ngeliat orang kecelakaan atau sedikit trauma kalo denger suara ambulance. jadi gue memutuskan untuk mengubah cita2 gue. sampe gue kelas 6 sd sih gak tau mau dijawab apa pas temen2 gue pada nanya "mau jadi apa lo kalo udah gede?". daaaan...pas gue kelas satu SMP, gue udah nemu jawaban yang pas ketika gue ditanya apa cita2 gue. dengan penuh keyakinan gue akan jawab, "gue mau jadi psikolog!"
kenapa psikolog? karena, gue ngerasa bisa nyelesain masalah temen2 gue hahahaha (naikkin dagu, bangga dikit). tapi gue gak bisa nyelesain masalah gue sendiri. aneh emang. 
gue sangat ingin jadi psikolog saat itu, sampe gue beli banyak buku psikolog yang sebenernya bahasa buku itu terlalu tinggi dan gak gue ngerti. tapi gue tetep baca dan gue ngerti2in supaya keliatan pinternya saat dikelas jam istirahat gue baca buku psikolog :p dan kampus tujuan gue adalah UGM. kece kan kedengerannya, "Psikologi Universitas Gadjah Mada" :D
sampe pas gue kelas 1 SMA, tiba2 cita-cita gue berubah gara2 drama korea. agak typo ya alasannya. tiba2 gue pengen ngambil jurusan sastra korea. ngotot banget sampe nyari2 info jurusan sastra korea itu. tujuannya sih supaya setelah lulus kuliah gue bisa dikirim ke korea trs gue dapet cowok korea x.x
tapi emang dasar niatnya udah gak bener dan emang cita2 dadakan atau mungkin gue nya aja yang labil, tiba2 gue memutuskan gak jadi ngambil sastra korea dan balik mau jadi psikolog. tmi nih, gue punya sahabat dari gue SMP, dulu kita udah janjian kalo kita udah kuliah nanti, dia ngambil kedokteran UI atau kedokteran Trisakti. dan gue ngambil psikologi UGM. janjiannya agak kurang maksimal sih emang, seharusnya janjian tuh satu kampus. rrrww!
terus tiba2 gue mikir, gue udah mantep banget mau ngambil psikologi UGM. dan gue mikir, kalo seandainya gue gak keterima di universitas negri, apa kabar nasib gue? dan apa kabar nasib keinginan nyokap bokap gue? terus kemaren gue beraniin diri ngebuka obrolan sama nyokap;
gue: "umm mam, kalo seandainya aku gak keterima universitas negri gimana?"
nyokap: "ya mau nya gimana?"
gue: "yah mam, aku nanya serius nih"
nyokap: "yaudah, mau kuliah dimana aja yang penting kamu serius sama jurusan yang udah kamu pilih. makanya, buku tuh rajin dibaca, biar bisa masuk universitas negri. mau masuk UGM kan?"
gue: "iya mam, tapi kan manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang ngatur. kali aja aku gak masuk universitas negri *terkesan hopeless*. kalo aku masuk universitas swasta aja gimana? buat jaga2 aja mam kalo misalnya gak keterima di negri."
nyokap: "*mulai serius* swasta? mau dimana, Hann? kan nanti daftar ke banyak universitas, termasuk universitas swasta"
gue: "kalo Atmajaya gimana, mom? boleh gak?"
nyokap: "Atmajaya? psikologi Atmajaya bagus tuh Hann *mulai semangat*"
gue: "iya kan mam? yes, aku boleh ya di Atmajaya aja?"
nyokap: "yakin? dicoba negri dulu ya, kalo gak keterima negri boleh di Atmajaya :)*

lmao, padahal gue cuma asal ngomong aja mau di Atmajaya. soalnya kalo denger kata psikolog tiba2 gue keinget Atmajaya. well, bener kata nyokap, mau kuliah dimana aja yang penting serius belajar sama jurusan yang dipilih.
soooooo, niat blogging gue udah mulai luntur. kapan2 gue akan ngeblog yang jelas gak kayak blog tester bahasa indonesia ini ahahaa well, gue out. byee! ;D



xxo,
Hanny Anggara

Tuesday, November 8, 2011

Some sentences of my life #asik


now I hadn't been so busy with my duties, and therefore I take the laptop and write a little on my blog. so....what the topic this time? hahahaa I'm also a bit confused. I'll give my news today.
well, today I'm whining, crying because of the confusion. I'm confused why I feel shunned by someone who recently close to me. I can't like Greisi, my friend. she is very skilled in managing her emotions. soon I will be trained to manage my emotions with her. and today many ppl who gave me encouragement. "Gar, do you want to wait for a bird into a rabbit? waiting for something that is not likely to change?" a few questions from my friends. I can't say anything, do I deserve to get something better?
There are several reasons why I prefer to pour my feelings through a blog or a small novels. because, where I could vent all my ideas and create a character anything that I want. I can set the end of each story written by me. I can make the ugly girl in the end can be loved by a handsome prince. yes, I love writing. but I'm not interested to publish my writings because it will look very awkward :/
at the end of my writing on this blog, I would like to thank above all things to some people who are in my life. perhaps some of the people whose names I mentioned would be shocked.
Thanks to, Meidina, Mahadiena, Shabrina, Tami, Angel, Greisi, Nadya, & (I hesitated to write his name here. may he know that I thank him so much for making me laugh at night and make me comfortable in a few hours), my friends, some strangers who gave his/her attention to me and some people who have hated me. honestly, I don't grow up like this if you don't 'blaspheme' me the way you guys, maybe if you don't remind me, I'll kept like a child and didn't realize my mistake. certainly some people who hate me to remind me in their own way. but, I'm very grateful :)



Loves,
Hanny Anggara :)

Sunday, November 6, 2011

#GakBeraniMentionUnited




Pernahkah kamu merasakan sebuah cinta yang begitu besarnya, sangat teramat besar, dan bertumbuh besar pada setiap detiknya, hanya karena cinta itu tak pernah dibagi kepada sudut hati yang seharusnya merasakan cinta yang sama juga.
Cinta yang tak tersampaikan.
Cinta yang begitu hening. Karena ia tak pernah bersuara, dan selalu tercekat tiap kali ia ingin bersuara. Meski rasanya cinta ini begitu ingin berteriak karena sesaknya ruang hati dan ia ingin secepatnya minta dikeluarkan.
Betapa jahat jiwa yang memilikinya. Betapa penuh dengan ketakutan. Betapa penuh dengan asumsi-asumsi. Namun, untuk kesekian kali cinta dipaksa menyerah pada takdirnya. Bahwa ia tidak pernah bisa memilih dimana ia tumbuh. Cinta seperti meteor yang datang dengan tiba-tiba entah darimana asalnya. Dan dipaksa menerima nasibnya bila ia harus jatuh pada pangkuan sebuah kelopak mawar, atau pada masamnya wajah tong sampah, atau pada hati yang ketakutan, seperti tempatnya kini.
Dan begitulah cinta. Beberapa waktu lalu ia jatuh ke pangkuanku.
Kuingat saat itu kusadari cinta itu hadir. Sebelumnya, beberapa tahun yang lalu aku pernah mengaguminya. Pada suatu saat dadaku berdegup saat melihat nama seseorang yang muncul di kotak timeline. Ada rasa sesak, rindu yang menghangat, jari yang gemetar mengetik hai apa kabar dan kemudian segera dihapus sebelum sempat dikirimkan. Di hadapan namanya aku menjadi pengecut. Saat beberbicara padanya, aku tidak berani menatap matanya.
Dan cinta itu tidak bergerak kemana-mana. Ketakutanku menahannya untuk tetap tinggal di tempatnya. Pada rongga hati yang gelap, dan hanya bisa mengintip saat tanganku bergetar membaca tulisan-tulisannya di Twitter.
Kubangun sendiri tembok keangkuhan di hadapanku, dan kugali sendiri jurang pemisah yang sangat dalam dan semakin menjauhkanku dari kemungkinan yang mungkin hanya sekedar bertegur sapa dengannya. Namun keinginanku yang begitu dalam untuk terus dapat bersamanya juga pada akhirnya membuatku membangun sebuah jembatan panjang diatasnya bernama persahabatan.
Tiap senti partikel dalam dirinya adalah kombinasi mematikan, menundukkanku patuh, dan memaksaku menerima keadaan bahwa hingga detik ini, setelah sekian lama cinta itu hadir, tak pernah sekalipun aku berani untuk menyandingkan nama akunnya pada bait-bait cinta yang seringkali kutulis di status Twitterku, meskipun bait-bait itu memang ditujukan untuknya.
Tidak ada yang tahu, kecuali cinta, bahwa tiap kali ia menyapaku dengan canda melalui Twitter, keriuhan pesta beredak-redam dalam otakku. Semesta bergegap gempita, meniupkan terompet kebahagiaan dan seakan melupakan semua persoalan di luar sana. Kemeriahan dan keberisikan dalam otakku seperti sibuk meneriakkan namanya, namanya, dan hanya namanya. Dunia di luar seperti dipaksa berhenti dan dipaksa memperhatikan pesta yang terjadi di dalam kepalaku. Dunia harus tahu… Demikian batinku.
Namun, keriuhan nyatanya hanya berdiam dalam otakku. Semestaku hening. Tidak bersuara. Hanya degup jantung yang terdengar dug dug dug dan jari-jari yang gemetar memikirkan kira-kira apa yang akan kubalas dalam mentionnya supaya ia terkesan dan saling reply ini bisa memperpanjang masa pesta dalam otakku. Berulang jari sibuk mengetik untuk kemudian dihapus, lalu diketik kembali, dan berakhir dengan dihapus tidak pernah terkirim balasan apapun.
Di sudut sepi dalam ruang hatiku, cinta menghela napas, “ah tadi kupikir tadi adalah waktu tepat bahwa aku akan pada akhirnya dikeluarkan dari dalam ruang pengap ini,” ucapnya lirih.
Dan seperti biasa menghibur diriku, bahwa nama akunnya terlalu eksklusif untuk disandingkan dengan sebaris ratapan cinta di Twitter.

Wednesday, November 2, 2011

#F▲CTASTIC!

well, today I spent my time to meet the demand my mother for me to collect a new eyeliner. because my mother did not like the old eyeliner. a little weird-_- I'm walking down the mall by using the...........school uniforms. whaaaaat? repeat once again! yes, SCHOOL UNIFORMS-_- bcs I'm lazy enough to go home first because I know, when I came home from school, the house will be empty.

I focused everything on the eyes. This is a cosmetic that I wear if I want to go to events that require me to look using make-up. I use a Mac for most products.

180 colors Mac Eyeshadow



Mac Eyeliner




Mac Mascara


So. These are some photos that show that I really enjoyed this eyeliner. not too bad.












Awkward.

Loves,
Hanny!



Tuesday, November 1, 2011

WE NOM NOM AND NOM!

J had been bringing me around Sg looking for different restaurants his customers recommend.
At first we didn’t know exactly the name of this restaurant except it has a “TEI” in its name. Saw another restaurant with the word “TEI” and we simply head inside to find a seat only to realize the menu does not offer what the real chikuwa tei offers. LOL.
Super malu. Walked out with our heads down –.-
Chikuwa Tei used to be situated in Far East Plaza and the chef is from the famous WASABEI TEI. From what I heard, this chef is super disgruntled and very impatient. Customers get scolded but everyone will still eat in his old restaurant. However, his attitude has became so much better when we visited this new place :)




This came as an appetizer. Cold cooked salmon in sweetened lemon water. I like it because it whets my appetite! 



Their salmon sashimi is so delicately sliced and super succelent!
I think the ONLY sashimi I eat is salmon hahaha.
Imagine going to a sashimi buffet and eating only salmon. Can vomit right?




J said this is the best grilled eel he ever eaten. I think he ate so many eels in different japanese restaurants that he is more than qualified to be an eel food critic haha. Somemore he so fussy eater………Unlike me.
I am a rubbish bin.



The restaurant was so quiet when we visited about 6pm. What happened to the long endless queues and customers being turned away at their old FEP branch? 
I give 3 spoons out of 5 for this restaurant. It is fuss-free authentic jap food and relatively cheaper but maybe I have ordered the wrong dish hahaha. Their sashimi is really good and I recommend you to try their sashimi! For our orders, the bill came up to about $70 for 2 pax :)
 
---

Hello November!


Time flies. Lives change. Things to look forward to.

Here I am with my laptop again after leaving it aside for dust to reside for a couple of weeks, not to twitter or surf but to re-live the days of writing cover letters and editing my resume over and over again. No I didn't lose my job but just trying my luck on this passing opportunity.

At the end of October, some people celebrate Halloween. but not with me. I dont really need a show like that. This month is the month before my birthday. Ahem. I dont expect more for my birthday next month. Well, next month I'll tell you what my expectations on my birthday. Now I'll soon make a list ;)

I hope that from this month is, I could be more diligent to learn because I'll soon be implementing the semester exams. and the next my hope is.........*close my eyes and pray* AMEN! : D

Goodbye for now, going back to basics - pen and paper, envelopes and stamps.